Rabu, 23 Januari 2019

wong sipil

#SahabatJagoBangunan, pada sebuah konstruksi bangunan, kita kenal beberapa jenis pekerjaan beton, seperti pemasangan sloof, kolom, dan ring balk. Masing-masing memiliki peran untuk kekokohan bangunan. Berikut #PakJago akan penjelasan beberapa jenis pekerjaan beton tersebut.

Sloof

Sloof merupakan struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi untuk meratakan beban pondasi. Sloof juga berfungsi sebagai pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan tanah, dinding tidak roboh. Sloof sangat berperan penting terhadap kekuatan dari bangunan. Bahan yang digunakan adalah beton dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 2 split (koral).

Gambar 2. Sumber: abiandara-civil

Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu, ialah lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d10). Begel pada sloof menggunakan diameter 8 mm berjarak 15mm (d8 -15). Sedangkan untuk rumah dua lantai, dimensi sloof yang sering digunakan adalah lebar 20 cm, tinggi 30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 – 10 cm

Proses pekerjaan pemasangan besi sloof dilakukan setelah permukaan pondasi batu belah dibersihkan dari kotoran tanah dan lainnya, agar adukan cor sloof bisa merekat maksimal pada permukaan pondasi batu belah.

Gambar 3. Penyambungan besi sloof (sumber: rumahdangriya)

Penyambungan yang benar pada proses pekerjaan pemasangan besi sloof ialah adanya pengait yang panjangnya minimal 50 cm diantara 2 ujung besi. Besi tersebut bertemu dan setiap ujungnya dibengkokkan 2 cm sebagai pengait.

Pada gambar ini bisa Anda lihat proses pekerjaan pemasangan besi sloof pada titik pertemuan penyambungan besi yang kurang baik, menyebabkan kualitas konstruksi kurang baik.

Gambar 4. Proses pekerjaan pemasangan besi sloof yang benar (sumber: rumahbeton.com)

Kolom

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan. Bila kolom mengalami masalah penurunan kekuatan dapat menyebabkan runtuhnya bangunan. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton.

Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton merupakan material yang tahan tekanan.

Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok, bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.

Gambar 5. Kolom (Sumber: myedision.blogpot.co.id)

Ada beberapa Jenis kolom. Namun untuk rumah sederhana, bentuk kolom ada dua: kolom utama dan kolom praktis.

Kolom utama
Kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama 3,5 m, agar dimensi balok untuk menopang lantai tidak begitu besar. Apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3,5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung.

Dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d 12 mm, dan begel d8-10 cm (8 d12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12 mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).

Kolom praktis
Kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut – sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d10, begel d8 – 20.

Ring Balk

Ring Balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak di atas dinding bata. Berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda.

Gambar 6. Ring Balok (sumber: johandstructure)

Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter. Dimensi ring balk yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4d - 8mm dan begel d 6 – 15 cm.

Demikian penjelasan terkait sloof, kolom, dan ring balk. Semoga uraian